[Ficlet] Be His Pair of Eyes

a69204abf5fbcaab72dc46748e8c34a9

BE HIS PAIR OF EYES

.

Family, Hurt-comfort, Childhood || Ficlet || General

.

Starring
Wanna-One’s Bae Jinyoung,
OC’s Bae Jinhee

.

“Mama, Jinyoung kenapa?”

.

© 2017 by Gxchoxpie

.

Specially made to celebrate Jinyoung’s 18th (Korean age) b’day

.

I own the plot and the OC. Credit picture as shown

.

== HAPPY READING ==

.

.

.

Gadis cilik dengan pony-tail itu tampak gelisah. Bokongnya memang menempel pada sofa ruang tamu tempat ia duduk, tetapi kedua tungkainya tak berhenti mengayun. Ekpresi risau jelas tergambar di wajahnya. Ia terus memainkan buku jari, sementara dwimaniknya berulang kali melirik jarum jam.

Kata mama, hari ini Jinyoung pulang dari rumah sakit. Mungkin mereka masih di jalan. Demikian gadis bernama Bae Jinhee itu berusaha menghibur diri. Walaupun demikian, kegundahan tak jua lenyap dari hatinya dan membuat gadis itu hampir gila.

Tak jauh darinya, tepatnya di atas meja tamu, terletak sebuah kotak biru ukuran sedang. Di dalamnya ada sebuah cupcake. Persis di sebelah kotak itu terletak sebatang lilin kecil beserta korek api. Ya, hari ini adalah hari kepulangan Jinyoung dari rumah sakit, bertepatan dengan hari ulang tahun Jinhee dan Jinyoung. Bukankah itu sebuah kebetulan yang menarik?

Begitu pendengarannya menangkap suara mobil yang terparkir di depan rumah, Jinhee cepat-cepat membuka pintu dan menyambut.

“Mama! Jinyoung-ah!”

Mamanya pertama turun dari kursi pengemudi, lantas melemparkan senyum pada sang putri. Setelah itu beliau menuju kursi penumpang bagian tengah, membuka pintunya, dan membantu Jinyoung turun.

Saat Jinyoung dan sang mama berjalan masuk ke rumah, Jinhee menangkap suatu hal yang ganjil. Selain jalannya yang tertatih-tatih, Jinyoung bagai tak mau melepaskan genggaman pada mamanya. Hal lain lagi, matanya terus menerus menatap ke depan dengan pandangan kosong.

Ketika Jinyoung duduk di sofa pun, matanya masih dengan nanar menatap lurus ke depan. Bahkan ketika Jinhee duduk di sebelahnya, Jinyoung sama sekali tak menoleh.

“Jinyoung-ah ….”

Barulah setelah dipanggil, perlahan Jinyoung menoleh. Kendati demikian, matanya masih tidak terfokus pada Jinhee, seolah ia sedang melihat hal lain.

“Hmm?” sahut Jinyoung.

Jinhee tahu ada sesuatu yang salah. Maka dari itu, ia bergegeas mencari mamanya.

“Mama!” Bahkan ia mendobrak pintu kamar mamanya sembarangan, padahal beliau – untungnya – baru saja selesai berganti pakaian.

“Mama, Jinyoung kenapa?”

Sang mama melemparkan sebuah senyum yang tak dapat gadis kecil itu terka maknanya.

“Jinhee-ya, sini duduk!” ajak beliau sambil menepuk tempat tidur. Putri cilik itu menurut.

“Jinhee tahu dua minggu lalu apa yang terjadi dengan Jinyoung?”

Jinhee mengangguk kuat-kuat hingga pony-tail-nya ikut bergoyang. Kembar lebih muda sepuluh menit darinya itu menjadi korban tabrak lari. Kejadian yang membuat Jinhee amat geram dan berharap agar pelakunya cepat tertangkap pak polisi lalu masuk penjara.

“Bersyukur, Jinyoung tidak patah kaki seperti yang Jinhee perkirakan,” ujar Mama. “Tetapi ….”

“Tetapi apa, Ma?”

Mama mengusap puncak kepala putrinya lembut. “Jinyoung sekarang tidak bisa melihat.”

Kabar mengejutkan itu serta-merta membuat Jinhee terlonjak. “Eh? Maksud Mama, buta?”

Mama mengangguk.

“Jadi, bagi Jinyoung semuanya gelap, hitam, begitu? Dia tidak bisa lihat sama sekali? Tidak ada yang kelihatan? Seperti sedang menutup mata atau sedang mati lampu, begitu?”

Mama kembali mengangguk.

Jinhee tak tahan lagi. Bayangan akan kembarannya yang harus melewati hari depan tanpa penglihatan, tanpa cahaya, tanpa warna, membuatnya dihadang kesedihan yang luar biasa. Saat itu juga tangisnya pecah, seraya ia menghambur ke pelukan sang Mama.

“Kasihan Jinyoung … “ isaknya. “Nanti dia tidak bisa main bola, tidak bisa menonton kartun. Huhuhu …. Nanti siapa yang menemani Jinhee main sepeda? Siapa yang akan memuji kalau gambar-gambar Jinhee bagus? Huhuhuhu ….

Mama menepuk-nepuk pundak putri kecilnya pelan sambil perlahan memangkunya.

“Jinhee jangan menangis. Semuanya sudah berat bagi Jinyoung. Tetapi kita sebagai keluarganya harus tetap kuat. Justru kitalah yang harus menghibur dan memberi semangat untuk Jinyoung. Kalau kita sedih, tentu Jinyoung akan lebih sedih lagi.”

Jinhee perlahan mengangkat kepalanya. Ia menatap Mama dengan mata berkaca-kaca.

“Jinhee mau membantu Mama, ‘kan?” tanya Mama sembari menghapus sisa-sisa air mata di pipi Jinhee.

Gadis cilik itu mengangguk. Dengan cepat ia turun dari pangkuan sang Mama, lantas kembali ke ruang tamu. Dilihatnya Jinyoung masih duduk di sofa, tetapi kali ini dengan kaki bersila. Tatapannya masih kosong.

Jinhee meminta bantuan pada Mama yang kebetulan mengikutinya ke ruang tamu untuk menyalakan korek api pada lilin yang telah ia tancapkan di atas cupcake. Melihat api yang bergerak bagai penari lemah gemulai membuat gadis itu mengulas senyum senang.

“Jinyoung-ah!” seru Jinhee, kemudian ia bertepuk tangan.

Happy birthday to you …. Happy birthday to me …. Happy birthday … happy birthday …. Happy birthday to us …!”

Jinhee memosisikan cupcake sedemikian rupa agar Jinyoung dapat dengan mudah meniup api lilin. Atas aba-aba darinya, dua saudara kembar itu meniup lilin secara bersamaan.

Api padam, menyisakan seuntai asap yang hilang diurai udara. Mama dan Jinyoung sama-sama bertepuk tangan. Untuk sebuah alasan yang tak dapat dijelaskan, melihat senyum lebar serta kegembiraan sang kembaran membuat Jinhee bahagia.

“Jinyoung-ah ….” Jinhee melingkarkan lengan di sekeliling leher Jinyoung. “Jangan takut. Nanti aku yang akan selalu menemani serta menjagamu. Kalau kau mau pergi ke suatu tempat, bilang saja. Biar aku yang mengantarmu. Nani aku juga yang akan membacakan buku untukmu atau memilihkan baju untukmu. Pokoknya kau tak perlu khawatir, oke?”

Jinyoung menganggguk senang, lantas balas memeluk Jinhee erat. Saat itu Jinhee berjanji pada dirinya sendiri, bahwa ia akan berperan layaknya sepasang mata bagi Jinyoung. Melindungi dan menjagai saudaranya, menemani dan menyertai Jinyoung, dan tak akan pernah meninggalkannya.

-fin-

A/N

Dek Baejin.. Saengil Chukhaehae!
Aduh baru kemarin dapet kabar itu matamu bengkak bikin kamu kudu ngecosplay jadi Ghoul, terus sekarang kamu ultah. Kenapa kamu bikin noona pengen nge-ff-in kamu mulu??? /pulang

All the best for you, dear 😀 Semoga dirimu makin bisa menunjukkan talenta demi talentamu, semoga dirimu bisa jadi Top 11 dan debut! 😀 God bless you always, my li’l brother! ❤ ❤ *send a thousand of kisses*

14716636_311240302612596_950550750222614528_n

7Iphy4M.gif

(And last but not the least, happy debut Bae Jinhee! 😀 )

15 thoughts on “[Ficlet] Be His Pair of Eyes

  1. KAK INI KENAPA DEDE BAEJIN SAYANGQU CINTAQU TAQ QAN PERNA BISA BERUBAH /PULANG SIN/ DI JADIIN BEGINI HUWAAAA MAMAAAAAAA

    AKU INGIN MELENGOS, HUHU NICE FIC SEKALI ITU QUOTE TERAKHIRNYA BIKIN SENYUM SENDIRI YES. ADUH JINYOUNGQ SUDAH BESAR, SELAMAT ULANG TAHUN! TERIMAKASIH TELAH MENJADI BIAS PERTAMA YANG SEMPAT TIA LUPAKAN LALU TIA INGAT LAGI, HBD JINYOUNG! MAKASIH KAKCE KARENA SUDAH BIKIN BAPER! AYAFLU💓💓💓💓💓💓

    Liked by 1 person

    • karena…. karena aku mencintai dia, sin. Ini bukti aku mencintai dia /melipir

      hahahaha quote terakhirnya bkin baper yah??
      makasih udah mampir btw cintaaaah 😀

      Liked by 1 person

  2. KACE JAHAT!!!!
    KENAPA DARI KKEMARIN JINYOUNGG DAPET HURT MULU DAH! SINI SINI AKU PELUK SINI JINYOUNGNYA!!! UCUCUCU :* :* :*

    Well, ff ini bikin aku pengen nangis–untung ae gak jadi 😂😂😂
    Nice fict as always, keep writing, Kace! 😊

    Liked by 1 person

    • kamu tahu nggak be ada bbrp cast yang entah kenapa kalo liat dia tuh bawaannya bkin sad fic mulu? Dan… menurutku Jinyoung masuk dalam kategori itu /pulang

      makasih bebe wes mampir hahahaa

      Liked by 1 person

  3. Kakgeee kakgeeee, aku enggak ngebias Jinyoung tapi entah kenapa…setiap dirimu bikin ff bercast dia mesti aku antusias banget buat baca, plis ini bukan cinta butaku pada Jinyoung bukan 😦 aku masih cinta dek Guanlin tolong 😦 /lalu disambit pedang raja arthur/

    Dan yaahh, gara2 Jinyoung sakit kemaren jadi banyak inspirasi buat nulisin ff nya dia ya, apalagi foto2nya bertebaran dia berubah jadi Ghoul gitu unchhh :’) sweet banget kak ceritanyaa, aku awalnya nggak ngeh kalo si Jinyoung buta, I thought he was fine omaigat /keminggris kamu don/. Dannnn pokoknya happy birthday buat Baejin yaa!! Semoga dia bisa debut bareng OT11, dan jangan sakit sakit lagi yaaa :))

    Keep writing kakcee! Ditunggu baejin2 nya yang lain (atau Guanlin mungkin?) ehe ehe ❤️

    Liked by 1 person

    • aku juga ga ngebiasin jinyoung but yes aku sendiri baper baca ffku ttg dia hwhwhw entah kenapa dua hr ini dpt feel dia bgt jd ya gini hahahaa 😀
      makasih udah mampir cintah 😀

      Liked by 1 person

  4. Why kak ce so jahadt???? AKUTU BACA AKUTU, DI SINI JINYOUNG BUTA 😥 Baca akutu 😥

    Oh ya, jinyoung kok sekilas mirip cha eunwoo ya kalau menurutku?? //pulang ji pulang//

    Like

    • aku ndak jahat, Jiyo-ya… aku hanya senang menistakan baejin saja /digampar abis dia ngecosplay jadi kaneki apa itu yg di tokyo ghoul? wwkwkwkw jd aku ingin menistakan matanya…

      masa? XD menurutku malah mirip marklee loh…
      makasih jiyo wes mampir..

      Like

  5. Duhh kok syedihhh😭😭 aku mewek bacanyaa 😭 Baejin, tabahkan hatimu nak, beda FF beda cerita kok /ga. Kamu kok tega sih kakk, Baejin yg unyuk jadi so sad gitu TT tapi walo sedih ceritanya kerenn 😍😍

    Like

How does it taste?