[Ficlet] First Night

FIRST NIGHT

.

Romance, Marriage-Life || Ficlet || PG-17

.

Starring
Wanna-One’s Ong Seongwoo
and You as the girl

.

Seongwoo belum pernah merasa sebersyukur ini dalam hidupnya

.

© 2017 by Gxchoxpie

.

I only own the plot

.

== HAPPY READING ==

.

.

.

Masih dengan tetes-tetes air yang membasahi surai kecokelatannya, Seongwoo mengambil beberapa jangkahan keluar dari kamar mandi. Tangannya sibuk mengusap rambut dengan handuk putih berlogo hotel tempatnya menginap. Baju handuk berwarna senada membungkus tubuh atletisnya. Mulutnya mengeluarkan siulan kecil, seraya pandangannya mengedar ke sekeliling.

Ketika dwimaniknya bersirobok dengan seorang gadis yang sedang duduk manis di tempat tidur, sudut-sudut bibirnya terangkat.

“Hai,” sapa Seongwoo seraya melangkah menghampiri sang gadis. “Maaf menunggu lama.”

Gadis itu menggeser bokongnya ke kiri sedikit, seolah memberi ruang untuk Seongwoo untuk duduk di sampingnya. “Tidak juga,” sahutnya sambil menggelengkan kepala. “Lagipula aku menunggu sambil menonton televisi, jadi tak terlalu terasa lama.”

Sebelah tangan Seongwoo mengusap surai hitam sang gadis yang beberapa jam lalu telah sah menjadi istrinya, sembari sebelah lagi menjangkau remote televisi dan menonaktifkan layar kaca tersebut.

Seongwoo menatap gadis itu perlahan dan lembut, tak ada seinci pun yang luput dari pindaian matanya. Ia mengukir senyum. Bahkan dalam balutan gaun tidur pun gadis di hadapannya masih terlihat cantik.

Agak jengah ditatap dengan intens, sang gadis menunduk. Namun, tak ayal plum merahnya ikut mengulas senyum. “Ada apa?” tanyanya.

“Aku hanya berterima kasih pada Tuhan dan pada dirimu.”

“Untuk?”

“Pertama, pada Tuhan, karena telah memberikanku istri yang cantik dan berhati mulia sepertimu,” ujar Seongwoo dengan tangan yang tak henti-henti mengusap surai sang gadis yang terurai. “Kedua, padamu, karena kau bersedia menyerahkan hatimu untukku. Aku bersyukur karena pada akhirnya aku bisa menikahi sahabatku sendiri. Seseorang yang sudah kukenal sejak sangat lama.”

Dara itu hanya menunduk, hanyut dalam kata-kata dan tindakan suaminya. Seongwoo pun menarik sang gadis ke dalam dekapannya.

Dengan lembut, perlahan Seongwoo membawa sang istri mengarah ke tengah tempat tidur. Bahkan dengan manisnya ia menyampirkan selimut untuk melingkupi baik tungkainya maupun tungkai sang istri. Jangan lupakan lengan kiri yang tampak berotot tersebut yang tak berhenti merangkul istrinya.

Keduanya hanyut dalam diam, sementara Seongwoo mengusap dan memilin poni sang istri, gadis itu asyik dengan tali pengikat baju handuk yang dikenakan Seongwoo.

“Saranghae … “ ucap Seongwoo memecah keheningan.

Gadis itu terkejut sesaat akan ucapan Seongwoo yang begitu tiba-tiba, tetapi senyumnya seketika terukir.

“Nado saranghae, Seongwoo-ya ….”

Seongwoo mendekatkan wajah untuk mengecup sekilas ranum sang istri. Namun, sial. Tampaknya satu kecupan kecil tak cukup. Labium itu seolah menagih untuk disentuh kembali.

Lelaki Ong itu menyerah pada libidonya. Dengan perlahan dan lebih hati-hati, ia kembali mendekatkan wajah, kemudian menempelkan permukaan bibirnya pada bibir sang gadis. Kali ini tak sekedar kecupan kecil setengah detik seperti beberapa saat lalu, tetapi Seongwoo mulai menggerakkan bibirnya untuk memberi lumatan-lumatan kecil.

Ciuman penuh cinta yang terasa manis.

Tak hanya itu, tangannya ikut bermain. Awalnya hanya merengkuh tengkuk sang istri, tetapi kini bergerak untuk mengusap rambut gadis itu, kemudian membelai wajah istrinya.

Seongwoo berhenti sebelum istrinya mengeluh karena kehabisan napas. Namun, meski bibir mereka tak lagi terpaut, kedua insan itu bagai tak ingin lepas dari satu sama lain. Kening mereka masih menempel, bahkan hidung mereka. Distansi di antara keduanya hanyalah sebatas helaan napas.

Lelaki itulah yang terlebih dahulu mengangkat kepala, dan memberi sebuah kecupan lembut pada kening istrinya.

“So, shall we start right now?” tukas Seongwoo dengan tatapan lembut yang ia berikan pada istrinya.

Gadis itu terdiam beberapa saat, kemudian mengangguk. Angukkannya lembut, tetapi penuh keyakinan.

Dengan hati-hati Seongwoo membaringkan istrinya di tempat tidur. Setelah memastikan bahwa gadis itu telah berbaring dengan nyaman, barulah ia ikut membaringkan diri. Keduanya saling menatap seraya jemari Seongwoo meraih ujung selimut, kemudian menutupi tubuh mereka dengan benda putih tersebut.

Well, tiba saatnya bagi mereka untuk melaksanakan kewajiban sebagai pengantin baru. Bersamaan dengan itu, Seongwoo sadar. Ini bukanlah akhir, melainkan awal dari bahtera pernikahannya. Seongwoo sadar akan segala tanggung jawab yang harus ia pikul. Pernikahan tak hanya sekadar cinta, tetapi bagaimana rasa tanggung jawab dibangun.

Namun, Seongwoo tetap bersyukur, karena ia tahu, seberat apapun beban yang harus ia pikul, istrinya akan tetap ada untuk mendampinginya.

-fin-

A/N

Well thanks to entah siapa yang menemukan photoshoot predebut mas Ong yang udah kayak foto prewed ini lalu menggugah jiwa saya menulis fic Marriage!AU. Mas Ong… jujur… hatiku potek mas… Aku tahu dirimu tuh model but this is too much :””)

Anyway, mind to review? 🙂