[Ficlet] By Yesterday’s Sunset

1496381642323

BY YESTERDAY’S SUNSET

.

Fluff, Slice-of-life || Ficlet || General

.

Starring
NCT’s Haechan, OC’s Park Jiae

.

Based on prompt by ayshry
“Di tengah senja yang menyapa, bayanganmu kian terasa nyata.”

.

© 2017 by Gxchoxpie

.

Specially made to celebrate Haechan’s 18th (Korean age) b’day

.

I own the plot and the OC. Big thanks to ayshry for the moodboard

.

== HAPPY READING ==

.

.

.

Mungkin bagi sebagian orang, menghabiskan sore hari hanya dengan berjalan-jalan menghirup udara sejuk atau duduk-duduk ditemani pemandangan senja adalah suatu bentuk pemborosan waktu. Ada banyak hal yang bisa dilakukan dan diselesaikan dibanding sekadar duduk menikmati ilalang yang bergoyang ditiup angin. Memang benar, jika kita mau mengambil dari sudut pandang tersebut. Tetapi bagi Haechan, setidaknya saat ini, menjadi pengangguran kala senja bukanlah sebuah hal yang buruk. Apalagi kini ia ditemani oleh Park Jiae, kakak kelasnya.

Gadis Park itu masih sibuk berkeliaran, memetik setiap ilalang yang ia anggap menarik – padahal bagi Haechan semuanya tampak sama. Senyum cerah tak pernah hilang dari bibir gadis itu, pun suara tawanya yang khas. Sementara Haechan hanya membaringkan diri, bagian belakang baju langsung menyentuh rumput, wajah tepat menghadap langit yang kini menyajikan lukisan palet jingga yang menawan.

Angin sepoi-sepoi yang bertiup lembut bagai membelai kelopak mata lelaki itu. Perlahan terasa berat, lama-lama tertutup seraya kantuk menghampiri.

“Haechan-ah!”

Sayup-sayup Haechan mendengar Jiae memanggilnya, tetapi ia tak punya kekuatan untuk membuka mata, apalagi bangun dari tidurnya. Jadi, ia tetap pada posisinya.

Tampaknya Jiae tak menyerah. Ia mengambil sebatang ilalang, lalu menggerak-gerakannya di telinga Haechan. Rasa geli yang tak dapat ditahan akhirnya mengembalikan kesadaran pemuda itu sepenuhnya, membuat ia bukan hanya terbangun, tetapi kini terduduk. Sementara Jiae terkikik-kikik.

Mwoya noona ….”

Meskipun kesal sedikit, pada akhirnya Haechan tak mampu marah pada gadis itu. Akhirnya ia hanya ikut tertawa.

“Aku mengajakmu kemari bukan untuk ditinggal tidur, tetapi untuk bermain,” ucap Jiae.

Haechan tertawa kecil. Gadis di sebelahnya memang secara umur lebih tua darinya, tetap dari segi tingkah tak ada bedanya dengan seorang baik baginya. “Baiklah, noona mau bermain apa?”

“Haechan-ah, kau terdengar seperti kakak lelaki di telingaku. Sejak kapan kau jadi dewasa? Biasanya kau juga bertingkah aneh-aneh seperti anak kecil.”

“Aku sedang tidak bertenaga banyak, Jiae noona,” sahut Haechan. Padahal alasan sebenarnya adalah memang ia sengaja ingin terlihat lebih dewasa di mata noona yang ia suka tersebut.

Jiae meletakkan setangkai ilalang berbulu di tangan Haechan dan meminta pria itu untuk menggenggamnya. Jiae pun melakukan hal yang sama dengan tangkai ilalang yang lain. Kemudian atas petunjuk Jiae keduanya sama-sama memutar ilalang tersebut, membuat keduanya terbelit.

“Sekarang tarik!”

Keduanya menarik, dan tangkai ilalang Haechan patah. Jiae bersorak gembira, sementara Haechan ikut tertawa. Ia sengaja tak menggunakan tenaga banyak agar gadis itu menang; agar gadis itu gembira.

Matahari hampir beranjak ke peraduannya ketika akhirnya kedua orang itu memutuskan untuk berbaring bersebelahan dan sama-sama menatap langit senja. Dari mulut Jiae keluar sebuah senandung lembut lagu salah satu soundtrack sebuah drama korea.

“Jiae noona.”

“Hmm?”

“Berbaring dengan pemandangan mentari terbenam seperti ini membuatku menyadari sesuatu.”

Jiae menoleh. “Apa?”

Noona tambah cantik.”

Tiga frasa yang terucap itu membuat Haechan mendapat sebuah pukulan pelan pada bahunya. Ia mengaduh, tetapi tak ayal tawanya keluar.

“Jangan tiba-tiba menjadi gombal seperti itu, Haechan-ah! Bukan tipikalmu. Aku malah menjadi merinding sekujur tubuh mendengarnya,” tukas Jiae.

Saat matahari benar-benar terbenam, Haechan menggenggam tangan gadis Park tersebut.

Noona, johahaeyo.”

Jiae tersenyum. “Nado johaehae.

 

-fin-

One thought on “[Ficlet] By Yesterday’s Sunset

How does it taste?