Worst Gift Ever

b8bd332235c7b1506f8f24dc3fcf20d5

WORST GIFT EVER

.

Family, Angst || 500+ words || General

Starring
[Idol Producer / Yuehua’s Trainee] Justin Huang and You

© 2018 by graesthetic

Specially made to celebrate Justin’s 16th b’day

Cr. pict as shown

.

== HAPPY READING ==

.

.

.

Hari ini pangeran kecilku berulang tahun. Ia telah menginjak umur enam belas. Oh, mungkin aku harus berhenti memanggilnya pangeran kecil sekarang. Ia sudah bertumbuh menjadi seorang pangeran yang sesungguhnya. Usia enam belas, cukup untuk dibilang dewasa. Bocah kecil yang dulu kerap meminta dibelikan permen kini telah bertumbuh menjadi seorang lelaki yang berparas menawan. Tampan, bahkan mampu memikat hati banyak wanita. Aku mengatakan ini karena beberapa bulan terakhir akulah yang bertugas untuk menjawab telepon rumah yang berdering; telepon-telepon dari para gadis yang mencarinya. Dulu tingginya tak lebih dari dadaku, dan tahu-tahu sekarang menjulang bahkan mengalahkan tinggiku.

Bukan hanya bicara soal fisik, hal yang lebih membuatku bangga pada Justin Huang si adik kecilku itu adalah bagaimana pola pikirnya yang semakin hari semakin dewasa. Tak hanya bertumbuh secara usia, tetapi ia telah berkembang menjadi pemuda berpikiran luas. Aku mendapati diriku sendiri bangga ketika mendengarnya menyampaikan pendapat-pendapat, tetapi di sisi lain ia mau mendengarkan masukan dari orang lain, mempertimbangkannya, dan biasanya sebuah keputusan yang ia ambil adalah keputusan yang bijak.

Meski masih terselip perasaan tidak rela, mau tidak mau aku dihadapkan bahwa Justin sudah besar. Ia bukan lagi bocah kecil yang harus kulindungi. Justru, bukan sekali dua kali dialah yang malah melindungi diriku.

Dan perlahan, aku harus melepasnya.

Di hari bahagianya, aku malah terbaring lemah di rumah sakit. Ditemani dengan berbagai peralatan medis yang sengaja dipasang hanya untuk menopang hidupku. Hari demi hari kulalui dengan penuh tanda tanya, akankah aku bertahan hari ini ataukah hidupku harus berakhir. Setiap rasa kantuk datang, aku selalu dihantui rasa takut, jangan-jangan begitu aku tidur, aku tak akan terbangun lagi.

Kanker liver yang kuderita telah menggerogoti baik fisik maupun batinku. Aku bahkan sudah tidak punya alasan hidup selain senyuman cerah Justin. Ya, kurva merekah di labiumnya itu bagaikan vitamin bagi diriku yang rapuh ini.

Dengan sisa-sisa tenaga yang ada, aku mencoba meraih ponsel di atas nakas. Hendak menghubungi pangeran kecilku itu. Sedang apa ya dia sekarang?

Hanya butuh kurun waktu tiga detik dan Justin sudah mengangkat teleponku. “Ah, Jie-a!” sapanya riang.

Senyumku otomatis merekah. Ah, betapa aku merindukan suara itu.

“Selamat ulang tahun … “ lirihku lemah.

Di seberang sana aku tertawa kecil. “Bagaimana kabarmu, Jie?”

Aku hanya bisa menghela napas. “Sama seperti hari-hari sebelumnya ….”

Yah, aku tidak punya pilihan jawaban lain.

Jiea, hari ini adalah jadwal operasimu, kan?” Pangeran kecil itu bertanya.

Aku kembali tersenyum. “Ah, iya ….”

Setelah menunggu dalam ketidakpastian untuk kurang lebih empat bulan, akhirnya penantianku akan sebuah donor hati berakhir. Sebuah donor yang cocok untukku telah didapatkan. Operasi besar telah dijadwalkan. Katanya, setelah ini hidup sengsaraku akan berakhir.

Aku telah menunggu lama akan tibanya hari ini. Aku dan seisi keluargaku, termasuk Justin.

Bahkan pangeran kecilku itu pernah mengatakan bahwa hadiah yang sangat ia dambakan untuk ulang tahunnya adalah kesembuhan kakaknya serta kepulangannya kembali ke rumah.

“Jangan takut,” ucap Justin. Suaranya terdengar lembut dan menenangkanku. “Aku tahu Jiejie bisa melewatinya. Kembalilah dengan selamat. Pulanglah ke rumah. Aku merindukanmu ….”

Mendengar suara Justin membuat kekhawatiranku menguap setengah. Justin Huang selalu bisa menguatkanku.

“Justin, kau mau Jiejie belikan apa sebagai hadiah ulang tahun?” tanyaku kembali.

“Kepulanganmu, Jie-a. Itu sudah cukup untukku.”

***

Lima belas jam telah berlalu. Donor hati telah terpasang dengan baik di tubuhku, sementara hatiku yang asli yang rusak sudah diangkat.

Sekarang tinggal menunggu bagaimana tubuhku merespon terhadap donor hati tersebut.

Semua orang terlalu cepat untuk merasa lega.

Sampai hal yang terburuk pun terjadi.

Tubuhku menolak donor hati tersebut.

Aku mengingkari janjiku. Aku tidak bisa pulang ke rumah. Bahkan, aku tidak bisa membuka mataku lagi untuk selama-lamanya.

Maaf, Justin. Kakak tidak bisa memberi hadiah yang kau inginkan ….

-fin-

A/N

  1. Kenapa aku pasang lagu ini sebagai backsound? Simply just because this song gave me an inspiration for this fic, even tho there’s no relation between the lyrics and the story
  2. Happy birthday for my li’l Zhejiang Prince, Justin Huang ❤ ❤ ❤ I miss you so much …. And look how does he grow up compare to those Produce 101 S2 days hwhwhwh he looks much mature and cooler here … But after all he’s still a 16 y.o teenager who sometimes does clumsy but cute things hahaha 😀
  3. Please support him in Idol Producer I want him to debut so badly aaaaaaaaa

Anyway, mind to review?

original

tumblr_ophu6lBgBs1r6sioko1_500

tumblr_otqw83HYc11ugxln5o4_500

 

How does it taste?