Till We Meet Again

tumblr_p4r6v9KBCl1x5m2opo3_1280

TILL WE MEET AGAIN

.

Slice-of-life, Friendship || 700+ words || General

Starring
[Idol Producer] Zuo Ye and Cai Xukun

© 2018 by graesthetic

.

== HAPPY READING ==

.

.

.

Dengan hati pilu aku mulai menyusun kembali satu demi satu barang-barang pribadiku kembali ke dalam koper, memastikan semuanya masuk tersusun dengan rapi seperti ketika kali pertama aku membawanya ke kamar ini. Kuedarkan pandangan ke sekeliling, menatap ruang tidur dengan segala barang terserak, tak ubahnya dengan sebuah kapal pecah. Aku menghela napas. Meski pemandangannya membuat sakit mata, nyatanya banyak hal yang terjadi di kamar ini. Kisah baru, cerita baru.

Dan kini dengan berat hati aku harus meninggalkannya.

Kudengar suara pintu terbuka perlahan dan aku spontan menoleh. Sempat merinding karena berpikir ada roh halus datang di pagi hari seperti ini.

Ternyata Cai Xukun yang berkunjung.

Aku menelan ludah tatkala presensinya mendekati diriku.

Sudah hampir tiga bulan kami bersama-sama, tinggal di sebuah gedung yang sama, bersaing secara sehat bersama. Kami adalah teman, tentu saja. Tetapi, bahkan sampai detik ini, aku tak bisa menghilangkan stigma bahwa ia adalah idolaku.

Ya, aku mengaguminya. Betul-betul mengaguminya. Segala talentanya, bakatnya, karakternya, presensi panggungnya, penampilannya, semua yang ada padanya membuatku melabeli dia sebagai definisi dari seorang manusia sempurna. Bahkan ketika aku mulai melihat kesehariannya di acara ini, dia jauh lebih baik daripada yang kutahu. Ia ramah, tak segan untuk berbagi ilmu, bahkan aku menemukan sisi imutnya yang menggemaskan.

Aku tambah mengaguminya.

Dan, jujur saja, Cai Xukun adalah alasanku untuk akhirnya terjun ke dalam pelatihan bakat sekaligus mental ini. Aku ingin menjadi sepertinya.

.

“Sedang berberes?” Ia berucap, lantas duduk di pinggir tempat tidur. Persis di sebelah koperku.

Aku meliriknya sekilas, kemudian mengangguk.

“Kau sudah bekerja keras.”

Kali ini perkataannya berhasil mengalihkan atensiku sejenak dari melipat baju. “Terima kasih, Kun-ge. Selamat juga untuk peringkat pertamamu.”

Ia tergelak untuk beberapa saat. “Terima kasih,” ujarnya di akhir. Nadanya terdengar sangat ramah.

“Oh ya, Zuo Ye. Ponselmu sudah dikembalikan, kan? Boleh aku pinjam?”

“Untuk apa?” tanyaku balik, tapi tak urung kuserahkan juga ponsel hitamku padanya.

Xukun bangkit berdiri, setelah itu sebelah tangannya bergerak untuk merangkulku. Sebelah lagi terulur ke atas sambil memegang ponselku. Oh, ia hendak mengajak swafoto.

Aku membuat pose peace dengan jemari tangan, seraya tersenyum canggung ke arah kamera

KLIK!

Xukun menurunkan tangannya, kemudian mengamati foto yang ia ambil tersebut. “Kau terlihat tampan, Zuo Ye!”

“Kau lebih tampan, Kun-ge!” pujiku balik. Dan ia tertawa.

“Oh, iya. Ini, untukmu,” ujarnya sambil menyodorkan sesuatu untukku. “ Aku tahu kau adalah penggemarku. Ya, mungkin kau sudah punya juga di rumah. Dan meskipun sekarang aku sudah tidak berada di grup itu lagi. Tetapi anggap saja itu adalah kenang-kenangan dariku sebagai teman, sahabat. Bukan sebagai idola.”

Aku tersenyum seraya menatap benda di tanganku tersebut. Sebuah photocard dirinya, dengan tanda tangannya sendiri di kanan bawah. Aku tahu foto ini diambil sekitar setahun yang lalu, saat dia masih tergabung dalam sebuah grup pria lainnya. Zaman dimana aku mulai mengidolakannya.

“Oke, akan kusimpan dengan baik,” sahutku akhirnya.

Aku melirik jam dinding di atas pintu kamar. Mungkin supir agensi yang ditugaskan menjemputku sudah tiba. Aku tidak boleh berlama-lama. Lagipula, lebih baik aku pulang ketika asrama masih sepi karena yang lain sedang berlatih daripada aku harus menyeret koperku di tengah kerumunan teman yang lain saat mereka telah kembali. Aku segera menutup koperku, menurunkannya dari tempat tidur, lalu menyampirkan satu tas besarku yang lain di punggung.

“Pulang sekarang, Zuo Ye?” tanya Xukun.

Kuanggukkan kepala. “Ya. Sepertinya aku telah dijemput.”

Xukun melingkarkan kedua lengannya di sekitar pundakku, merengkuhku erat dan memberi beberapa tepukan bersahabat di punggungku.

“Jangan sampai putus kontak. Kau harus terus mengabariku. Sebisa mungkin aku akan menjawabnya,” ucapnya. “Maaf bila aku jarang mengajakmu berbicara. Kalau diingat-ingat, kita belum pernah berada pada satu tim yang sama ya selama tiga bulan ini? Maaf bila aku belum menjadi idola yang baik untukmu.”

“Kau memang bukan idola yang baik, Cai Xukun,” responsku tentunya dengan nada bercanda, tetapi kemudian aku menambahkan, “namun kau adalah teman yang baik. Sahabat yang baik.”

Ia tertawa.

“Sampai ketemu lagi. Mungkin di belakang panggung, atau bahkan di atas panggung. Saat itu status kita berdua bukan lagi trainee, tetapi sudah menjadi idola. Oke?”

“Ya. Gege juga, jangan sampai tereliminasi. Tereliminasi itu berat, kau tidak akan kuat menanggungnya. Biar aku saja.”

Lantas kami berdua tertawa.

Setelah saling memberi lambaian tangan perpisahan, perlahan aku menyeret koperku keluar dari kamar, melewati lorong asrama, menuruni tangga, lantas keluar dari area pelatihan ini.

Kutatap untuk terakhir kalinya bangunan megah tempat tinggalku tiga bulan terakhir ini.

Tunggu aku teman-teman, aku akan berusaha lebih keras dan berlatih, sehingga suatu hari nanti kita bisa bertemu di panggung yang sama!

 

-fin-

A/N

Meski aku gemes liat interaksi Xukun-Zhengting, Xukun-Ziyi, dan Xukun bersama yang lainnya, tetapi aku lebih rooting on Zuo Ye-Xukun. Kenapa? Entahlah ya XD Sejak liat ep 1 dimana Zuo Ye bener-bener nunjukin kalau dia adalah fanboy berat Xukun, rasanya pengen banget gitu liat interaksi mereka gimana… And here are some evidence momen ngegemesin dari mereka berdua 😀

tumblr_p3adl3wxCl1x2mqhso3_400

tumblr_p3adl3wxCl1x2mqhso4_400

tumblr_p3adl3wxCl1x2mqhso6_400

tumblr_p4z2ybyd8J1x2mqhso1_r1_400

tumblr_p4z2ybyd8J1x2mqhso3_r1_400

tumblr_p5egutyhNg1x2mqhso2_400

tumblr_p5egutyhNg1x2mqhso8_400

tumblr_p5egutyhNg1x2mqhso3_400

tumblr_p5egutyhNg1x2mqhso7_400

Well sebenarnya masih banyak lagi si momen Kunkun-ZuoYe, kayak Kun senyum bangga pas ZuoYe lolos dari eliminasi pertama, lalu ada di beberapa video baik exclusive video, behind the scene, sama per episode dimana pas kamera lagi nyorot trainee yang lain, eh di pojok ada dua orang ini gatau ngapain tapi pokoknya lagi mojok wkwkwkwwk
Thanks IQIYI for capturing these beautiful moments ❤ ❤ ❤

Zuo Ye emang bukan fixed pick ku sejak awal, I just consider him as Kunkun’s cute fanboy, tapi mulai masuk ep 3 kayak dia makin lama makin menarik perhatianku, and I’m rooting on him, meski screentime dia agak dikit 😦 banyak cuma bagian dia fanboy-ing Kunkun aja …
Tapi penampilan dia di SHEEP keren banget sumpah!!
Dan rasanya sedih banget pas tau dia terakhir rank 36, alias satu rank lagi untuk lolos dari eliminasi… Sedih 😦

Anyway, tell me wdyt 🙂 And keep supporting idol producer 😀

tumblr_p5e1q1PzaW1x4koleo3_400

28430235_771118799750757_6636395019794120704_n

 

How does it taste?