12시

d7a9d5d6a70c4961d4ab61da9fd552fe

[Kim Sunwoo x Lee Nagyung x Kim Sunny]

© 2019 by graesthetic

cr. pic to We Heart It

.

“Serius? Ini tidak apa-apa?”

Ekspresi wajah Lee Nagyung terlihat ragu-ragu tatkala mendengar rencana dari Kim Sunny untuk memberikan kejutan dalam rangka merayakan ulang tahun dari Kim Sunwoo. Kekasihnya hari ini berulang tahun ke dua puluh—memasuki usia legal menurut perhitungan umur Korea—dan kedua gadis itu merencanakan untuk memberikannya kejutan. Sunny, adik dari Sunwoo, dengan segala kejahilannya mempunyai ide untuk melakukan penyamaran sebagai hantu, lalu mengendap-endap memasuki kamar sang pemuda, menakut-nakutinya, sebelum akhirnya ditutup dengan pemberian kue dan ucapan selamat ulang tahun.

Masalahnya, Nagyung paham benar kalau kekasihnya itu adalah tipikal orang penakut yang sangat membenci segala sesuatu berbau horor. Sunwoo tak akan segan-segan berteriak kencang tatkala melihat boneka hantu, atau orang yang berpakaian seperti hantu, atau apapun yang ia anggap menyeramkan. Hal ini sudah dibuktikan oleh Nagyung, ketika keduanya mengunjungi rumah hantu di salah satu karnaval kota sebagai tujuan destinasi mereka. Terlepas dari keseharian Sunwoo yang sering menjaga image serta melontarkan kalimat-kalimat sarkastik, ternyata Sunwoo punya jiwa penakut yang otomatis berteriak-teriak heboh ketika dirinya merasa kaget atau ketakutan.

Sementara, Sunny hanya mengangguk mantap dengan sebuah cengiran lebar di bibirnya, seakan yakin dengan rencananya barusan. Bahkan beberapa kali ia terkikik geli, mungkin terbayang akan reaksi kakak lelakinya kelak.

“Tenang aja kak Kyung, kakak tidak akan kena marah. Kak Sunwoo tidak pernah bisa marah pada kakak. Paling-paling kekesalannya hanya akan dilampiaskan padaku. Tidak apa-apa, aku sudah biasa,” ucap Sunny meyakinkan Nagyung.

Nagyung pun menghela napas. “Baiklah ….”

Tengah malam itu, dengan suara sepelan mungkin, mereka mulai melaksanakan rencana mereka. Rupanya persiapan Sunny sudah benar-benar matang. Dua buah wig hitam panjang dengan helaian agak kusut dan berantakan. Sebuah baju putih panjang hingga menyapu lantai yang kelak akan digunakan oleh Sunny.

Sementara kue tart dan lilin sudah disiapkan oleh Nagyung sendiri.

“Kak Nagyung tidak usah coret-coret wajah, ya. Sayang, nanti kakak tidak cantik,” ujar Sunny sambil mengeluarkan sebatang gincu merah, lalu tanpa menunggu balasan dari Nagyung si bungsu Kim itu mulai mendekorasi wajahnya dengan gincu tersebut. Ia menggoreskan gincu di ujung bibirnya, membuat efek darah. Lalu di sudut matanya, seolah-olah dari matanya keluar air mata darah.

“Sungguh persiapan menyeluruh, ya,” komentar Nagyung sambil menatap Sunny melalui bayangan di cermin. Sunny terkikik.

Setelah merasa siap, Sunny dan Nagyung berjalan beriringan dengan mengendap-endap agar tidak menimbulkan keributan. Bagaimanapun, sekarang sudah sangat larut malam dan bisa dipastikan seluruh penghuni rumah sedang tidur.

Sunny tahu kamar kakaknya itu tidak terkunci, karena ia sudah mengambil kunci pintu kamar tersebut sebelum Sunwoo masuk untuk beristirahat. Tadinya, Sunny sudah mempersiapkan alasan kalau-kalau Sunwoo mencari kunci kamarnya. Tetapi sepertinya Sunwoo tidak menyadari hilangnya kunci kamar tersebut.

Sunny membuka pintu dengan hati-hati, lalu mengajak Nagyung untuk masuk. Ia berjalan mendekati tempat tidur Sunwoo, sementara Nagyung berdiri di pojok ruangan, dekat saklar lampu.

Pertama-tama, Sunny menarik selimut yang Sunwoo gunakan untuk membungkus dirinya. Udara malam itu cukup dingin, apalagi Sunwoo menyalakan pendingin udara, sehingga Sunny yakin tidur kakaknya itu akan terganggu jika Sunny menarik selimutnya.

Benar saja. Terdengar gumaman tidak jelas dari mulut pemuda itu. Sunny terkikik geli.

Selanjutnya, Sunny mengetuk-ngetuk bagian pinggir tempat tidur dengan sebuah irama yang teratur, seolah-olah seperti yang diperbuat oleh makhluk halus.

Pandangan bungsu Kim itu kini tertumbuk pada kaca jendela di kamar Sunwoo. Sebelum berjalan ke arah jendela, ia terlebih dulu menarik dengan keras bantal yang Sunwoo gunakan sebagai alas kepala. Tak lupa ia menjatuhkan sebuah buku Sunwoo ke lantai, menimbulkan suara keras.

Sunny pun mengetuk-ngetuk kaca jendela, kembali dengan irama yang beraturan.

Satu per satu tindakan Sunny tersebut mulai membuahkan hasil. Meski dengan cahaya yang amat minim, ia mengetahui bahwa kini kakak lelakinya tersebut sudah tidak lagi tidur dengan nyenyak. Sunwoo mulai gelisah, terlihat dari gaya tidurnya yang kini sudah berguling ke kanan dan ke kiri.

Masih dengan tangan yang mengetuk-ngetuk jendela, kini Sunny mulai mengeluarkan suara-suara untuk makin menambah suasana horor buatannya.

“Hi … hi … hi … hi … hi ….”

Sepertinya, Sunwoo sudah tidak tahan. Tak butuh waktu lama sampai akhirnya pemuda itu terbangun dengan posisi duduk, lalu bernapas terengah-engah.

Tepat di saat itulah Sunny mengeluarkan senjata terakhirnya; senter. Ia langsung mengarahkan cahaya senter di bawah dagunya.

Sunwoo otomatis menoleh, dan serta-merta berteriak kencang.

“AAAAAA!!!”

HAPPY BIRTHDAY TO YOU …. HAPPY BIRTHDAY TO YOU ….”

Sesuai rencana, begitu Sunwoo terbangun dan berteriak ketakutan, Nagyung akan menyalakan lampu kamar dan memberikan kue ulang tahun yang ia bawa pada Sunwoo.

Ruangan tersebut seketika terang-benderang. Ketika sudah dapat melihat lebih jelas karena bantuan sinar lampu serta pikiran yang jernih, Sunwoo baru menyadari bahwa hantu yang barusan mengganggunya tak lain dan tak bukan adalah adiknya sendiri yang memang sangat usil. Plus, Lee Nagyung sang kekasih juga datang sambil membawa sebuah kue tart dengan lilin tanpa api tertancap di bagian atasnya.

Sunwoo mengacak-acak rambutnya. Satu sisi ia kesal karena tidurnya terganggu dan rasa takut yang bahkan hingga sekarang masih tersisa di hatinya. Di sisi lain ia senang, dua gadis yang dikasihinya repot-repot memberikan kejutan di hari pentingnya. Sekaligus ia juga geli akan ide kejutan tersebut.

“Bentar, biar aku nyalakan lilinnya terlebih dahulu,” ujar Nagyung. Memang sengaja api dari liln itu tidak dinyalakan sejak awal. Pertama, karena cahaya lilin akan langsung terlihat di ruangan gelap itu. Kedua, mereka berdua tidak tahu kapan Sunwoo akan terbangun. Ditakutkan lilin sudah terlebih dahulu habis meleleh sementara si tokoh utama masih terlelap.

Nagyung mengeluarkan macis yang telah ia siapkan dalam genggaman sebelah tangannya. Dengan bantuan Sunny, Nagyung menyalakan api di sumbu lilin tersebut.

“Nah, tiup lilinnya!” ujar Nagyung. Ia berjalan mendekati Sunwoo yang masih terduduk di tempat tidur. Rambut acak-acakan khas orang baru terbangun dari tidur, mata yang masih setengah terpejam, dan cengiran lebar.

Sunwoo terlebih dulu menutup mata dan melipat tangannya, mengucapkan permohonan sesaat sebelum ia meniup lilin. Kemudian ia membuka mata, menghembuskan udara ke arah lilin tersebut, kemudian api padam, menyisakan asap tipis yang dengan cepat ditepis udara.

“Selamat ulang tahun, my dear Sunwoo!” ujar Nagyung girang. “I wish nothing but the best for you.”

“Terima kasih,” balas Sunwoo dengan senyum.

Nagyung meletakkan kue tart-nya di atas nakas sebelah tempat tidur Sunwoo, lantas duduk di samping pemuda itu.

Tahu-tahu, ia menempelkan bibirnya di pipi Sunwoo, memberi pemuda yang sedang berulang tahun itu sebuah kecupan kecil.

Sunwoo terkejut pada awalnya, kemudian ia menunduk sambil memegangi pipi kanannya tersebut.

Oh my God, my eyes!” Sunny memekik, lantas menutup kedua matanya dengan jari. Nagyung dan Sunwoo tertawa.

“Sebenarnya, ini ide siapa?” tanya Sunwoo. “Aku benar-benar menghargai totalitas dan ide unik kalian. Tapi, tidak usah dengan cara menyeramkan seperti ini juga, kan?”

“Sengaja!” sahut Sunny cepat. “Supaya lebih berkesan. Kalau dirayakan biasa-biasa saja, kak Sunwoo pasti akan cepat lupa. Padahal ini kan ulang tahun ke dua puluh, sudah memasuki usia legal.” Sunny terdiam sejenak, kemudian tertawa kecil. “Idih, sudah dua puluh tahun, tapi masih takut dan berteriak-teriak ketika melihat hantu, seperti batita saja.”

“Diamlah, hantu jelek,” balas Sunwoo sambil melemparkan sebuah bantal kecil tepat ke arah adiknya.

“Aku jelek begini karena merias wajahku dengan lipstick agar terlihat seram. Aslinya aku cantik, ya kan Kak Kyung? Kak Sunwoo malah lebih jelek dengan rambut seperti singa begitu.”

Nagyung geleng-geleng kepala. Perdebatan dua saudara Kim yang hanya terpaut sebelas bulan itu sudah merupakan hal yang biasa. “Sudah, sudah. Daripada kalian bertengkar, yuk kita makan kuenya. Supaya aku cepat pulang. Bagaimanapun, ini bukan rumahku, dan malam sudah sangat larut.”

“Oke, aku ambil piring dan sendok di dapur ya, Kak!” ujar Sunny bersemangat. Tetapi sebelum gadis itu beranjak dari kamar Sunwoo, terlebih dahulu ia melingkarkan kedua lengannya dengan erat  di sekeliling leher Sunwoo, lantas mengecup pipi sang kakak dengan durasi yang cukup lama.

“SELAMAT ULANG TAHUN, KAK SUNWOO!”

-fin-

A/N

  • Selamat ulang tahun untuk anakku Kim Sunwoo, the one that I’ve claimed as my baby, orang yang ngenalin aku sama The Boyz dan bikin aku kepincut sama mereka semua sekarang, rapper yang slay & charismatic on stage tapi imut banget2an plus kadang savage ngeselin off stage
  • Ciyeeee sekarang udah masuk usia legal ya nak hwhwhwhwh
  • Plus, sekalian mau ngelahirin OC baru hahahaha (padahal OC lain bahkan masih belum ada yang debut hwhwhwh)
    Say hello to Kim Sunny! Sunwoo’s 11 months age gap li’l sis, sama2 ngeselin macem abangnya, gabisa liat abangnya tenang gitu bawaannya isengin abangnya mulu hihihi ^^

PicsArt_03-17-07.09.49

Itu foto mereka pas Sunny baru masuk sekolah, jadi adek kelasnya Sunwoo. Biasa, disuruh foto dulu depan sekolah sama Mamanya hahahaha katanya bangga dua2 anaknya bisa masuk sekolah favorit

(visualisasi Kim Sunny oleh Heo Yunjin)

  • Anyway, a review won’t be hard, right?
  • Sekian dan terima Kevin ❤

 

One thought on “12시

  1. Kakceee karena aku merasa terhormat dikenalin Sunny pas dia baru brojol (?) Aku mampir ya kendati telat, lat, lat, lat /ini efek gema ceritanya/g

    Wkwk aku tuh ngakak gitu bayangin Sunwoo teriak2 heboh diajak date ke rumah hantu. Bayangin jd Nagyung tdnya mau kerdus sok2 takut bergelayut ke si bebeb etapi si bebebnya yg malah heboh LOL XD tp kehibur jg sih kalo punya cowok kek gini, yg ada kitanya ngekek sepanjang jalan di rumah hantu bukannya takut XD

    “Tenang aja kak Kyung, kakak tidak akan kena marah. Kak Sunwoo tidak pernah bisa marah pada kakak. Paling-paling kekesalannya hanya akan dilampiaskan padaku. Tidak apa-apa, aku sudah biasa,” <– mau tak tereakin si Sunwoo, dasar butjin kamoh! WKWWKWK.

    INTINYA SELAMAT DEBUT SUNNY! AHH GEMAY SM INTERACT DIA DAN SI ABANG T~T MEREKA JD SALAH 1 ABANG-ADEK FAVKU SKRG HIYA HIYA XD

    Like

How does it taste?